Kita tentu sering mendengar istilah surga. Meski pengertian surga dalam setiap agama tidak sama persis, namun pada dasarnya mempunyai makna yang sama. Surga dapat kita pahami sebagai tempat yang istimewa, penuh dengan kenikmatan. Di sana terdapat taman yang indah, penuh dengan bunga, mengalir sungai dengan air yang jernih, pohon-pohon yang selalu berbuah dan siap dipetik, pokoknya segala yang kita inginkan akan dengan mudah kita dapatkan, dan masih banyak lagi kenikmatan lainnya.
Setiap orang tentu mendambakan surga, namun laiknya sebuah tempat yang istimewa, untuk dapat masuk ke dalamnya tentu tidak dengan cuma-cuma atau gratis. Banyak kewajiban dan larangan dari pemilik surga itu yang mesti dipatuhi. Bagi kita yang menganut Islam, wajib mengucap dua kalimat syahadat dan meyakini bahwa Allah adalah Tuhan yang esa dan Nabi Muhammad s.a.w adalah utusan Allah, menunaikan shalat lima kali setiap hari, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadan, serta menunaikan ibadah Haji jika mampu. Tidak hanya itu, kita juga wajib mematuhi segala larangan Allah. Untuk menambah pahala, kita juga dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan ibadah tambahan, seperti shalat sunnah, puasa sunnah, berinfaq, sadaqah, dan sebagainya. Pada hari akhir nanti, segala amal perbuatan kita tersebut akan dihisab atau dihitung untuk menentukan layak atau tidaknya kita untuk masuk ke surga. Jalur ini adalah jalur yang umum atau berlaku bagi setiap manusia.
Ada jalur umum, tentu ada jalur khusus. Kita tentu sering mendengar istilah jalur khusus. Ada banyak macam jalur khusus, ada jalur khusus masuk perguruan tinggi negeri favorit, jalur khusus kendaraan bermotor roda empat atau lebih, jalur khusus busway, dan sebagainya. Namun jalur khusus yang akan kita bahas di sini tentu adalah jalur khusus yang terkait dengan cara kita masuk ke surga di hari akhir nanti. Dengan jalur khusus tersebut, seseorang dapat langsung melenggang masuk ke surga tanpa melalui hisab terlebih dahulu.
Sebagaimana lazimnya, jalur khusus adalah jalur yang hanya diperuntukkan bagi orang-orang tertentu atau sesuatu yang tertentu dengan syarat-syarat yang tertentu pula. Demikian pula untuk masuk ke surga melalui jalur khusus, tentu diperlukan amalan-amalan atau kegiatan-kegiatan yang khusus pula, yaitu amalan-amalan yang tidak semua orang dapat melakukannya.
Lantas seperti apakah amalan-amalan yang khusus itu, sehingga tidak semua orang dapat melakukannya? Kita tentu membayangkan amalan-amalan khusus yang dapat diunggulkan untuk masuk ke surga melalui jalur khusus itu sangat berat dan sulit untuk dilakukan. Kenyataannya amalan-amalan khusus tersebut justru lebih banyak merupakan amalan-amalan sederhana yang terkadang terlihat sepele dan sering kita abaikan, namun menjadi khusus dan istimewa di mata Allah karena amalan-amalan tersebut dilakukan dengan senang hati dan ikhlas semata karena Allah, selalu dijadikan prioritas utama, konsisten, dan tidak pernah disampaikan kepada orang lain dengan maksud membanggakan diri.
Amalan-amalan yang dapat diketegorikan sebagai amalan unggulan antara lain adalah sebagaimana dikisahkan dalam hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Bukhari tentang seorang pelacur yang memberi minum seekor anjing yang kehausan, lalu ada seorang nenek yang selalu membersihkan masjid tanpa mengharapkan pamrih, seorang muadzin yang selalu mengumandangkan adzan dengan ikhlas, seorang anak yang selalu memenuhi kebutuhan orang tuanya, seorang pemuda yang selalu berusaha mengendalikan hawa nafsu syahwatnya, seorang majikan yang memberikan semua hasil usahanya kepada mantan pegawainya karena modal usahanya tersebut berasal dari sisa gaji pegawai yang tadinya belum sempat dibayarkan kepada pegawai tersebut, dan masih banyak lagi amalan-amalan unggulan lainnya.
Demikianlah amalan-amalan unggulan yang dapat digunakan untuk mendapatkan tiket jalur khusus masuk surga. Apakah kita sudah punya amalan unggulan? Semoga kisah-kisah tersebut dapat kita ambil hikmahnya dan diteladani, sehingga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung tersebut. Amin.