Alhamdulillah, akhirnya ramadan yang dirindu-rindukan oleh segenap kaum mukmin di seluruh penjuru dunia datang lagi. Ramadan adalah bulan suci yang mubarak, bulan yang penuh dengan berkah. Allah Subhanu wa-ta’ala memberkahi bulan ini dengan banyak keutamaan. Selain merupakan bulan diturunkannya Al-Quran untuk yang pertama kalinya, banyak keberkahan lain di bulan suci ini. Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda :
“Jika datang bulan Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu rahmat dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggulah syetan.” (diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).
“Siapa yang berpuasa di bulan Ramadan karena beriman dan mengharapkan pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).
“Sesungguhnya Allah pada setiap hari dan malam di bulan Ramadan memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka, sesungguhnya setiap muslim memiliki doa yang ia berdoa dengannya, lantaran itu doanya dikabulkan.” (diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan Ahmad).
Beruntunglah kita yang masih diberikan kesempatan untuk bertemu lagi dengan Ramadan yang mubarak ini.
Di Indonesia, siklus hidup berubah drastis. Orang yang tidak terbiasa bangun tengah malam, akan mulai membiasakan diri untuk bangun tengah malam, makan sahur, shalat subuh, kemudian berjuang menahan lapar dan haus serta hawa nafsunya hingga adzan magrib berkumandang.
Pada awal ramadan, masjid-masjid yang biasanya sepi akan menjadi semarak oleh kaum muslimin yang datang melaksanakan shalat taraweh. Laki-laki, perempuan, tua dan muda, semuanya berbaur menjadi satu. Begitulah ramadan, segalanya terasa begitu khidmat. Sebagian besar masyarakat Indonesia akan berubah menjadi begitu religius, setidaknya untuk sepekan-dua pekan pertama ramadan.
Bulan suci ramadan ini sesungguhnya hanyalah bulan tarbiyah atau media pelatihan sebagaimana firman Allah Subhanu wa-ta’ala dalam Al Qur’an Surat Al Baqoroh Ayat 183 :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Ramadan ini hanyalah media untuk pelatihan bagi kita untuk kemudian bertempur melawan hawa nafsu diri kita sendiri di medan yang sesungguhnya pada bulan-bulan berikutnya. Oleh karenanya, manfaat dan hasilnya baru dapat kita rasakan pada bulan-bulan setelah ramadan berakhir.
Kita tidak pernah tahu, apakah kita akan bertemu lagi dengan bulan suci yang penuh berkah ini tahun depan atau ini adalah ramadan yang terakhir bagi kita. Oleh karenanya sebelum malaikat pencabut nyawa datang, mari kita manfaatkan ramadan ini dengan sebaik-baiknya. Harapan kita, semoga dengan bulan suci ramadan ini, kita bisa meraih rahmat dan berkah dari Allah sebagai bekal di akhirat kelak ketika kita menghadap-Nya, Tuhan semesta alam. Insya Allah.
(dari berbagai sumber)